Pendekatan perbandingan administrasi Negara
Perbandingan
administrasi negara adalah salah satu pendekatan yang digunakan dalam ilmu
administrasi negara .pendekatan yang diterapakan dalam perbandingan
administrasi negara adalah:
a)
Pendekatan filosofis
Secara
filosofis negara-negara barat menganut paham ideologis tersendiri dalam
mengembangkan sistem administrasi negaranya.liberalisme adalah salah satu paham
ideologis yang banyak diterapkan di negara-negara barat .paham liberalisme berpegang
pada prinsip-prinsip berikut:
1.
Kebebasan/ kemerdekaan warga negara;
2.
kebebasan pajak dalam arti tidak ada pajak tanpa undang-undang;
3.
kebebasan individu dalam arti setiap orang mempunyai kebebasan berpikir dan
berpendapat untuk mengutarakan seluruh aspirasinya;
4.
kebebasan sosial;
5.
kebebasan ekonomi;
6.
kebebasan keluarga
7.
kebebasan nasional ,ras,dan daerah
8.
kebebasan internasional
9.
kebesan politik dan kedaulatan rakyat;
10.
kebebasan kebudayaan;
11.
kebebasan ideologis;
12.
kebebasan keyakinan atas agama ;
13.
kebebasan memperoleh rasa aman ,misalnya memiliki senjata api;
14.
kebebasan menerima hak-hak asasi manusia yang fundamental.
b)
Pendekatan politis (political approach)
Pendekatan
politis adalah administrasi negara yang menekankan fungsi-fungsi politikyang
dimaksudkan adalah:
1.
Memberi pengetahuan kearah penguasaan negara;
2.
Mempertahankan kekuasaan atau kedudukan atas negara ;
3.
Mengatur hubungan antar individu dan individu dengan negara hubungan antar
kelompok dan negara ,dan mengatur hubungan antarnegara.
c)
Pendekatan sistem
Pendekatan
sistem dalam administrasi negara melihat dari seluruh komponen administrasi
sebagai totalitas yang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi
,sehingga apabila salah satu komponen terganggu ,komponen lainya akan terganggu
pula.
d)
Pendekatan administrasi dan konstitusional
Pendekatan
administrasi adalah pendekatan dengan menggunakan teknik administrasi ,yang
terdiri atas forecasting
,planning,organizing,coordinating,communicating dan controling disebut the
dynamic of management.
e)
Pendekatan nomotetis dan idiografis
Pendekatan
nomotetis adalah pendekatan yang hanya memperhatikan perumusan hukum dan
proposisi ilmu ,adapun pendekatan idiografis mencurahkan perhatianya pada
keadaan yang unik ,seperti pemerintahan tertentu ,kasus tertentu ,dan
organisasi tertentu.
f)
Pendekatan ekologi
Pendekatan
ekologi merupakan pendekatan yang dilakukan dengan lingkungan tempat atau
wilayah yang diduki negara
Dalam
hubungannya dengan ekologi administrasi negara ,faktor-faktor lingkungan
dipilih yang relevan ini disebut faktor faktor ekologis
g)
Pendekatan perilaku
Pendekatan
perilaku merupakan pendekatan paling kompleks karena manusia tidak terbatas
perilakunya ,salah satu pendekatan perilaku berkaitan denagan psikologis cukup
banyak dan diposisikan pada kelompok –kelompok aliran tertentu dengan cara
melihat pandangan dan teori yang digunakn oleh penganut aliran yang dimaksudkan
,aliran paling populer dalam psikologi yaitu behaviorisme.
Di tiap negara di dunia memiliki suatu sistem administrasi yang mengatur
tata kehidupan yang ada di negara itu. Dalam membicarakan Administrasi Negara
sebagai suatu sistem, beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu :
1. Sifat Publik yang melekat pada istilah
Administrasi Negara, karena sifa
2. t aktivitas dan pelayanan yang secara
primer dipusatkan kepada masyarakat (public centered).
3. Administrasi Negara harus dipandang
sebagai organisasi yang mempunyai tujuan dan aktivitas yang jelas, sehingga
dapat memudahkan untuk menerapkan esensi setiap sistem yang terdiri dari
struktur, fungsi, dan lingkungan. Fred W. Riggs dalam buku “Trends in the
Comparative Study of Public Administration” menerjemahkan sistem
Administrasi Negara sebagai “struktur untuk mengalokasikan barang dan jasa
dalam suatu sistem pemerintahan”.
4. Dalam negara-negara yang menganut faham
pemisahan kekuasaan, kedudukan Sistem Administrasi Negara amat jelas yaitu
berfungsi untuk melaksanakan apa saja yang telah diputuskan oleh
lembaga-lembaga legislatif, meski kadang dalam kenyataan Sistem Administrasi
Negara juga membuat keputusan-keputusan dan sebagai pemberi saran masukan dalam
perumusan atau formulasi kebijakan (Decision Making).
Berdasarkan pemikiran-pemikairan tersebut
di atas, maka apa yang dimaksud dengan Sistem Administrasi Negara adalah sistem
yang terdiri dari masukan (input yang dapat berupa
cita-cita/visi nasional, sumberdaya, tantangan dan peluang), proses
(pembentukan struktur, pengambilan kebijakan, manajemen), keluaran (barang (goods)
dan jasa (service)), dan umpan balik (evaluasi dan bahan masukan untuk input).
1.
Kebebasan/ kemerdekaan warga negara;
3.
kebebasan individu dalam arti setiap orang mempunyai kebebasan berpikir dan
berpendapat untuk mengutarakan seluruh aspirasinya;
5.
kebebasan ekonomi;
7.
kebebasan nasional ,ras,dan daerah
9.
kebesan politik dan kedaulatan rakyat;
11.
kebebasan ideologis;
13.
kebebasan memperoleh rasa aman ,misalnya memiliki senjata api;
b)
Pendekatan politis (political approach)
1.
Memberi pengetahuan kearah penguasaan negara;
3.
Mengatur hubungan antar individu dan individu dengan negara hubungan antar
kelompok dan negara ,dan mengatur hubungan antarnegara.
c)
Pendekatan sistem
d)
Pendekatan administrasi dan konstitusional
f)
Pendekatan ekologi
Dalam
hubungannya dengan ekologi administrasi negara ,faktor-faktor lingkungan
dipilih yang relevan ini disebut faktor faktor ekologis
Di tiap negara di dunia memiliki suatu sistem administrasi yang mengatur
tata kehidupan yang ada di negara itu. Dalam membicarakan Administrasi Negara
sebagai suatu sistem, beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu :
Administrasi Negara sebagai Sistem
|
Menurut Fred W. Riggs (1996) pembaharuan
administrasi merupakan suatu pola yang menunjukkan peningkatan efektivitas
pemanfaatan sumber daya yang tersedia untnk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Birokrasi itu sendiri menurut pandangan Riggs merupakan sebuah
organisasi yang konkret terdiri dari peran-peran yg bersifat hirarkis dan
saling berkaitan yg bertindak secara formal sebagai alat untuk sebuah entitas
atau sistem sosial yang lebih besar. Dengan demikian menurut pandangan ini
tujuan dari birokrasi ditetapkan oleh kekuasaan di luar kewenangan birokrasi
itu sendiri. Atas dasar ini maka akuntabilitas (accountability) dari
birokrasi dalam menjalankan tugas sangat penting dan mendasar sifatnya. Oleh
karena itu pembaharuan administrasi akan berkaitan erat dengan peningkatan
akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan atau dalam hal bagaimana
sumber daya instrumental didayagunakan untuk mencapai
tujuan.
Masalah metodologi merupakan fokus perhatian dalam perbandingan administrasi negara oleh karena berkaitan dengan masalah data yang akan dikumpulkan guna kepentingan perbandingan . Dari hasil perbandingan ini selanjutnya diharapkan diketemukan perbedaan-perbedaan ataupun persamaan-persamaan serta hal-hal yang bersifat khusus atau unik yang dapat dirumuskan secara generalisasi dan berlaku secara universal. Jadi sistem Administrasi Negara bukanlah sesuatu yang dipandang berdiri sendiri, oleh Fred W. Riggs mengemukakan bahwa perkembangan baru dalam metode perbandingan sebagai suatu pergeseran kearah pola yang baru yang meliputi :
1. Pergeseran dari pendekatan normatif menuju
kepada pendekatan yang empiris.
2. Pergeseran dari pendekatan ideografis menuju
kepada pendekatan monotetis
3. Pergeseran dari pendekatan nonekologis menuju
kepada pendekatan ekologis.
Rumusan Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui Pendekatan Normatif ke Empiris
2. Mengetahui Pendekatan Idiografis ke Nomotetis
3. Mengetahui Pendekatan Nonekologi ke Model
Pemikiran Ekologi
Menurut FW Riggs dalam
pelaksanaan perbandingan administrasi terkait dengan berbagai pendekatan yang
dipakai di awal lahir studi perbandingan dengan perkembangan berikutnya
yang dialami dalam perjalanannya, telah terjadi perubahan atau pergeseran
yang meliputi tiga ciri atau karakteritik pendekatan, yaitu
1. Pergeseran dari normatif (normative
approach) ke arah empirisme (empirical approach).
2. Pergeseran dari ideografik (ideographic
approach) ke arah nomotetik (nomothetical approach), dan
3. Pergeseran dari struktural atau non
ekologi (non ecological approach) ke arah ekologi administrasi (ecological
approach).
Tiga pergeseran ini menunjukkan
perbedaan karakteristik pendekatan yang dipakai dan dominan pada awal
perbandingan dengan pendekatan lanjut yang muncul dan berkembang serta lebih
banyak dipakai dalam strudi perbandingan pada waktu yang lebih lanjut atau
akhir.
1. Pendekatan normatif (normative approach)
merupakan pendekatan berdasarkan prinsip tertentu yang memberikan semacam resep
administrasi yang ideal atau yang dicita-citakan, bukan sesuatu yang riel ada
ditemukan dalam kehidupan administrasi negara.
2. Pendekatan empirik (empirical approach)
pendekatan yang lebih menekankan pada usaha memperoleh data sebagaimana adanya.
3. Pendekatan ideografis (ideographic
approach) adalah pendekatan yang lebih mengutamakan pada ketunggalan suatu
peristiwa, sebagaimana digambarkan dalam studi kasus.
4. Pendekatan nomotetik (nomothetic
approach) merupakan pendekatan yang lebih memusatkan perhatian kepada usaha
untuk merumuskan/menemukan generalisasi, prinsip atau korelasi dari berbagai
variabel.
5. Pendekatan non ekologi (nonecological
approach), yakni pendekatan yang banyak menggunakan pendekatan
struktural yang lebih bersifat legalistik, formalistik dan statik, sehingga
yang menjadi sasaran atau objek yang diperbandingkan hanyalah sistem
administrasi saja (dalam artian terbatas).
6. Pendekatan ekologi administrasi (ecological
approach) adalah pendekatan yang memperhatikan keterkaitan antara sistem
administrasi dengan lingkungan ekologinya (faktor-faktor di luar administrasi -
faktor conditioning lainnya).
Pendekatan Normatif ke
Empiris
Pada awal studi perbandingan didominasi
dengan analisis yang bersifat normatif (normative approach) berdasarkan
prinsip tertentu yang memberikan semacam tatanan administrasi yang ideal atau
yang dicita-citakan, bukan sesuatu yang riel ada ditemukan dalam kehidupan
administrasi negara.
Pada perkembangan yang lebih akhir maka
ciri atau karakteristik pendekatan itu mulai ditinggalkan dan bergeser atau
berubah menjadi analisis empirik (empirical approach) yang lebih
menekankan pada usaha memperoleh data sebagaimana
adanya (sesuai realita atau bukti yang ada). Jadi yang menjadi objek
dalam studi perbandingan administrasi negara adalah segala seuatu yang riel betul-betul ada senyatanya dalam
kehidupan administrasi negara yang ada pada
masyarakat/negara, bukan menganalisis kepada hal-hal yang ingin diraih atau
dicapai lagi.
Penelitian dengan pendekatan empiris
selalu diarahkan kepada identifikasi (pengenalan) terhadap hukum nyata yang
berlaku, yang implisit berlaku (sepenuhnya) bukan yang eksplisit (jelas, tegas
diatur) di dalam perundangan atau yang diuraikan dalam kepustakaan. Begitu pula
diarahkan kepada efektivitas (keberlakuan) hukum itu dalam kehidupan
masyarakat.
Dari data-data yang dikumpulkan di
lapangan, maka dapat diketahui apakah hukum yang diatur di dalam perundangan
atau teori-teori yang diuraikan dalam kepustakan hukum, benar-benar berlaku
dalam kenyataan, ataukah belum berlaku, tidak berlaku, terjadi penyimpangan,
telah berubah dan sebagainya.
Pada awal studi perbandingan administrasi
negara didominasi dengan analisis yang bersifatnormatif (normative
approach) yaitu yang mendasarkan segala sesuatu yang seharusnya
dicapai, berdasarkan prinsip tertentu yang memberikan semacam resep
administrasi yang ideal atau yang dicita-citakan, bukan sesuatu yang riel atau
hal-hal yang menjadi kenyataan (evidence) yang ditemukan dalam kehidupan
administrasi negara (empirik).
Pada perkembangan yang lebih akhir maka
karakteristik atau ciri pendekatan itu mulai ditinggalkan dan bergeser atau
berubah menjadi analisis empirik (empirical approach) yang lebih menekankan pada usaha
memperoleh data sebagaimana yang terjadi dan bersifat nyata. Sehingga yang menjadi
fokus dalam studi perbandingan adalah segala seuatu yang riel betul-betul
bersifat empiris (kenyataan sesuai di lapangan) dalam kehidupan administrasi
negara yang ada pada kehidupan masyarakat atau negara, bukan menganalisis yang
ingin diraih atau capai lagi.
Pendekatan Idiografis ke Nomotetis
Pendekatan idiografik (ideographical
approach) banyak dipakai dalam studi perbandingan administrasi dalam
awal-awal masa kelahirannya. Pendekatan ini lebih mengutamakan pada ketunggalan
suatu peristiwa, sebagaimana digambarkan dalam studi kasus. Berarti pada awal
pelaksanaan studi perbandingan maka para ilmuwan administrasi negara sangat
memperhatikan dan mencermati pada kasus-kasus tertentu dalam suatu negara atau
masyarakat. Peristiwa spesifik atau tunggal yang berdiri sendiri terlepas dari
yang lain.
Pada perkembangan studi perbandingan lebih
banyak didominasi oleh pendekatan nomotetik (nomothetic approach).
Pendekatan ini lebih memusatkan perhatian kepada usaha untuk merumuskan atau
menemukan generalisasi, prinsip atau korelasi dari berbagai variabel. Berarti
studi perbandingan administrasi lebih berupaya untuk menghasilkan
simpulan-simpulan yang berlaku umum dan dapat dipakai sebagai suatu rujukan
pada berbagai negara bangsa dan masyarakat.
Pendekatan idiografik (ideographical
approach) banyak dipakai dalam studi perbandingan administrasi dalam
awal-awal masa kelahirannya. Pendekatan ini lebih mengutamakan pada ketunggalan
suatu peristiwa, sebagaimana digambarkan dalam studi kasus. Berarti pada awal
pelaksanaan studi perbandingan maka para ilmuwan administrasi negara sangat
memperhatikan dan mencermati pada kasus-kasus tertentu dalam suatu negara atau
masyarakat. Peristiwa spesifik atau tunggal yang berdiri sendiri terlepas dari
yang lain.
Pada perkembangan studi perbandingan lebih
banyak didominasi oleh pendekatan nomotetik (nomothetic approach). Pendekatan
ini lebih memusatkan perhatian kepada usaha untuk merumuskan/menemukan
generalisasi, prinsip atau korelasi dari berbagai variabel. Berarti studi
perbandingan administrasi lebih berupaya untuk menghasilkan simpulan-simpulan
yang berlaku umum dan dapat dipakai sebagai suatu rujukan pada berbagai negara
bangsa dan masyarakat.
Pendekatan Nonekologi ke Model Pemikiran Ekologi
Pada permulaan perkembangan studi
perbandingan administrasi negara pendekatan (alat analisis) yang dominan yang
banyak dipakai adalah bercirikan non ekologi (non ecology approach).
Pendekatan ini banyak menggunakan pendekatan
struktural yang lebih bersifat legal-formal yang bersifat
kaku, sehingga yang menjadi sasaran atau obyek yang diperbandingkan hanyalah
sistem administrasi saja (yang lebih sempit atau terbatas).
Pendekatan ekologi administrasi (administrative
ecology based) kemudian menggantikan orientasi perbandingan administrasi
pada perkembangan berikutnya. Pendekatan ini sangat memperhatikan
keterkaitan antara sistem administrasi dengan lingkungan ekologinya. Artinya pada pendekatan yang lebih akhir ini dapat ditemukan
berbagai data dan informasi yang cukup bervariasi dan lengkap karena
dikaitkannya sistem administrasi dengan lingkungannya, yakni semua faktor diluar
administrasi yang ada hidup dan berkembang serta diakui oleh masyarakat yang
bersangkutan.
Sebagai ilustrasi awal pelaksanaan studi
perbandingan administrasi negara, pandangan William J. Siffin yang dianggap
sebagai pencetus dalam studi perbandingan administrasi negara pada tahun 1957,
menyajikan sebuah model teoritik dan enam buah studi
kasus, serta memperkenalkan pentingnya negara-negara yang sedang berkembang
dalam sttudi perbandingan administrasi negara. Enam buah studi kasus yang
dikemukakannya, hanya satu yang mewakili negara maju dalam hal ini Perancis,
sedangkan lima yang lain berkenaan dengan negara-negara yang sedang berkembang.
Negara-negara dimaksud adalah Turki, Mesir, Bolivia, Filipina dan Thailand.
Kesimpulan
Di tiap-tiap negara di dunia memiliki
suatu mekanisme yaitu sistem administrasi yang mengatur tata kehidupan yang ada
di negara itu. Dalam membicarakan Administrasi Negara sebagai suatu sistem,
beberapa hal perlu digarisbawahi, yaitu :
1.
Sifat publik
yang melekat pada istilah Administrasi Negara , karena sifat aktivitas dan
pelayanan yang secara primer dipusatkan kepada masyarakat.
2.
Administrasi
Negara harus dipandang sebagai sistem yang mempunyai tujuan dan aktivitas yang
jelas, sehingga dapat memudahkan untuk menerapkan esensi setiap sistem yang
terdiri dari input, proses dan output sebagai suatu kesatuan yang utuh yang
sangat dipengaruhi oleh lingkungan (panca gatra dan tri gatra, serta faktor conditioning lainnya). Fred W. Riggs dalam buku “Trends in the Comparative
Study of Public Administration” menerjemahkan sistem Administrasi Negara
sebagai “struktur untuk mengalokasikan barang dan jasa dalam satu
pemerintahan”.
3. Dalam
negara-negara yang menganut faham pemisahan kekuasaan, kedudukan Sistem Administrasi
Negara amat jelas yaitu berfungsi untuk melaksanakan apa saja yang telah
diputuskan oleh lembaga-lembaga legislatif. Walau kadang dalam kenyataan Sistem
Administrasi Negara juga membuat keputusan-keputusan dan pemberi saran masukan
dalam perumusan atau formulasi kebijakan.
4.Berdasarkan
pemikiran-pemikairan tersebut di atas, maka apa yang dimaksud dengan Sistem
Administrasi Negara adalah sistem dari masukan, proses, keluaran, dan umpan
balik.
Menurut Riggs (1996) pembaharuan
administrasi merupakan suatu pola yg menunjukkan peningkatan efektivitas
pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Birokrasi itu sendiri menurut pandangan Riggs merupakan sebuah
organisasi yang konkret terdiri dari peran-peran yang bersifat hirarkies dan
saling berkaitan yang bertindak secara formal sebagai wadah untuk suatu
kesatuan (entitas) atau sistem sosial yg lebih besar.
Pergeseran pendekatan atau metode dalam
Perbandingan administrasi Negara terjadi sejalan dengan perubahan dan
perkembangan studi dalam administrasi Negara yang mengikuti perubahan yang
terjadi dalam masyarakat negara.
Tiga pergeseran yang terjadi adalah (1) Pergeseran dari normatif (normative
approach) ke arah empirism (empirical approach). (2) Pergeseran dari
ideografik (ideographical approach) ke arah nomotetik (nomothetical
approach). (3) Pergeseran dari struktural yaitu non ekologi (non
ecological approach) ke arah ekologi administrasi (ecological approach).
terimakasih sangat membantu tugas kuliah saya :)
ReplyDeletesama-sama gan semoga bermanfaat :)
Deleteterima kasih sangat membantu, tapi alangkah baiknya kalau diberikan DAFTAR PUSTAKA juga... Keren (y)
ReplyDeleteIjin copy bg
ReplyDeleteMantap
ReplyDelete